6 November 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Di Singapura, Paus Fransiskus: Pekerja Migran Butuh Upah yang Adil

BatasNegeri – Ketika mengunjungi Singapura, negara keempat dalam tur Asia-Pasifiknya, Paus Fransiskus mengajukan permohonan agar pekerja migran dibayar dengan adil.

Paus mengatakan hal itu dalam pidatonya kepada pemerintah daerah dan pejabat tinggi yang ada di Singapura.

“Para pekerja ini memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan harus dijamin upah yang adil,” katanya, dikutip dari AFP pada Kamis (12/9/2024).

Diperkirakan ada 170 juta pekerja migran di seluruh dunia, atau sekitar lima persen dari tenaga kerja global, menurut Organisasi Perburuhan Internasional. Pekerja migran itu sebagian besar berada atau tinggal di Eropa, Asia Tengah, dan Amerika.

Tetapi, tenaga kerja murah telah berperan penting dalam perkembangan pesat kota-kota besar yang gemerlap seperti Dubai, Doha, dan Singapura.

Sekitar 300.000 pekerja migran bergaji rendah diperkirakan bekerja keras di Singapura. Para pendukung mengatakan mereka tidak memiliki perlindungan yang memadai terhadap eksploitasi dan terkadang mengalami kondisi kehidupan yang buruk. Namun hal itu dibantah oleh pemerintah Singapura.

Isu tersebut mengemuka selama pandemi Covid ketika puluhan ribu pekerja migran dikurung secara paksa di asrama. Banyak migran di Singapura berasal dari Asia Selatan dan Filipina, yang memiliki mayoritas Katolik yang besar dan sangat taat.

Paus tidak secara khusus merujuk pada pekerja di Singapura, tetapi komentarnya dapat membuat pemerintah merasa tidak nyaman.

Paus asal Argentina itu sebaliknya memuji tuan rumahnya, memuji semangat kewirausahaan, kecerdikan manusia, dan dinamisme yang membangun massa gedung pencakar langit ultra-modern.

“Singapura adalah mosaik suku, budaya, dan agama yang hidup bersama dalam harmoni,” terang Paus Fransiskus. Ia juga menggambarkan populasi hampir enam juta orang di Singapura sebagai cahaya yang bersinar bagi dunia.

“Saya mendorong Anda untuk terus bekerja demi persatuan dan persaudaraan umat manusia dan kebaikan bersama semua orang dan semua bangsa,” terang Sri Paus.[Kompas.com]