6 November 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Ekspor RI Agustus 2024 Tertinggi dalam 20 Bulan Terakhir, China Pangsa Pasar Tertinggi

BatasNegeri – Kementerian Perdagangan mencatat, ekspor Indonesia pada Agustus 2024 mencapai nilai tertinggi dalam 20 bulan terakhir.

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan mengatakan, nilai ekspor Agustus 2024 mencapai 23,56 miliar dollar AS.

“Ini merupakan nilai terbesar sejak akhir Desember 2022. Tentunya ini merupakan pencapaian besar, khususnya di tengah kondisi ekonomi global,” kata Bara saat konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).

China dan Amerika Serikat menjadi dua pangsa pasar teratas dalam ekspor Agustus 2024.

China berkontribusi terhadap 5,47 miliar dollar AS dari total ekspor, sedangkan Amerika Serikat 2,61 miliar dollar AS.

Meskipun terjadi perlambatan ekonomi di kedua negara tersebut, ekspor nonmigas ke China dan AS masih meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, China dan AS berkontribusi sebesar 35,50 persen dari total ekspor nonmigas nasional.

Adapun ekspor Indonesia pada Agustus 2024 naik 5,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM), dan naik 7,13 persen dibanding Agustus 2023 (YoY).

Capaian tersebut didorong kenaikan ekspor nonmigas sebesar 7,43 persen dan kontraksi migas 15,41 persen dibandingkan Juli 2024 (MoM). Secara rinci, Bara mengatakan, pada bulan Agustus 2024, peningkatan kinerja ekspor nonmigas secara bulanan terjadi pada seluruh sektor.

Sektor dengan kenaikan tertinggi dibanding bulan sebelumnya terjadi pada sektor pertambangan dengan kenaikan sebesar 9,01 persen, diikuti pertanian (8,70 persen), dan industri pengolahan (7,09 persen).

Ditinjau dari kawasannya, Bara mengatakan, beberapa kawasan tujuan ekspor menunjukkan peningkatan ekspor nonmigas yang signifikan (MoM).

Kawasan tersebut antara lain Afrika Utara dengan kenaikan 74,73 persen, Afrika Selatan 35,97 persen, Eropa Utara 33,94 persen, Asia Tengah 26,28 persen, dan Amerika Tengah 24,44 persen.

“Peningkatan ekspor ke beberapa kawasan tersebut menunjukkan bahwa potensi pasar nontradisonal berpeluang besar untuk dikembangkan,” kata Bara.[Kompas.com]