BatasNegeri – epala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Kepulauan Riau, Doli Boniara, menekankan pentingnya kerja sama strategis antara Natuna dan Malaysia dalam memperkuat konektivitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi lintas negara.
Hal ini disampaikan Doli menjelang Sidang ke-39 Kelompok Kerja Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) yang akan digelar di Banda Aceh pada 4-7 Desember 2024. Forum tersebut menjadi momentum penting untuk membahas pembangunan sosio-ekonomi dan kolaborasi lintas perbatasan antara kedua negara.
Beberapa rencana strategis telah disepakati untuk segera direalisasikan, termasuk pembangunan infrastruktur perbatasan dan pengembangan jalur transportasi. Menurut Doli, salah satu usulan strategis dari Pemerintah Negeri Sarawak adalah pembangunan kantor dan kuarters Imigrasi Sematan yang sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Ekonomi Malaysia.Proyek ini diiringi dengan rencana pembangunan Pos Perbatasan Serasan-Sematan di Malaysia, yang ditargetkan rampung pada tahun 2025.
“Kepri juga mengusulkan pembukaan jalur ferry dari Serasan ke Sematan. Jalur ini diharapkan mendukung konektivitas lintas negara sekaligus meningkatkan potensi pariwisata, terutama melalui layanan kapal wisata dan yacht,” jelas Doli Boniara saat dihubungi, Selasa (3/12/2024).
Ia menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Malaysia. Fokus kerja sama ini mencakup sektor unggulan seperti pariwisata, perdagangan, dan perikanan.
“Kami percaya sinergi ini tidak hanya mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga membuka peluang Ekonomi baru yang bermanfaat bagi Masyarakat Kepri” tutupnya.[rri.co.id]
More Stories
Proyek Basilika dan Gereja di IKN Telan Anggaran Rp 704,9 Miliar
RI Gandeng 10 Negara Perangi Penangkapan Ikan Ilegal
Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang JBC ke-38