BatasNegeri – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Utara mendorong pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan jalan perbatasan negara antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.Ketua Kadin Kalimantan Utara, Kilit Laing, menyampaikan sebelum adanya akses jalan, warga perbatasan RI kesulitan dalam menjual hasil pertanian dan perkebunan. Padahal menurutnya, mereka rajin dalam bercocok tanam.“Petani kita ini bingung mau menjual ke mana. Kalau diekspor cost-nya tinggi, dikirim ke daerah lain juga akses terbatas,” ujarnya saat ditemui kumparan di Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (6/9).Selain itu di saat akses jalan belum tersedia, produk yang beredar di sekitar warga perbatasan di Kalimantan, selama ini berasal dari Malaysia. Sebab akses jalan dari Malaysia menuju daerah perbatasan Indonesia lebih baik.Kilit berpendapat ketika pembangunan akses jalan perbatasan di Kalimantan selesai, nantinya produk dalam negeri bisa lebih banyak beredar di perbatasan. Menengok kapal dagang dari Surabaya dan Jakarta singgah di Malinau.“Muara daerah perbatasan ini di Malinau, karena kapal dagang Surabaya dan Jakarta sampai di sini. Jelas kita bisa mengedarkan produk di sana,” ucap Kilit.Dia pun menyarankan agar akses jalan ke 3 tempat dibangun, yakni Malinau-Long Bawan yang berbatasan dengan Serawak, Malinau-Apo Kayan yang berbatasan dengan Sibu, dan Malinau-Tau Lumbis yang berbatasan dengan Sabah.“Jalan yang dibangun ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, sekarang ini yang Kementerian PUPR kerjakan baru 50 persennya,” katanya.Menanggapi itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Kementerian PUPR, Refly Ruddy Tangkere mengaku pembangunan jalan perbatasan disesuaikan dengan anggaran. Pembangunan saat ini masih fokus pada konektivitas antar wilayah.[*]
(kumparan.com)
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI