BatasNegeri – Pulau Sebatik sama halnya dengan pulau-pulau terluar yang dimiliki Indonesia terletak dilepas pantai, tepatnya Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.
Jika, dilihat lebih jelas ada yang unik, khas dan istimewa dari Pulau Sebatik, yakni satu pulau dua negara karena secara adminitrasi pulau ini dimiiki dua negara berbeda. Dalam arti, bahwa Pulau ini dimiliki dua negara yang sebagian selatan milik negara Indonesia, sedangkan bagian utara dikuasai negara Malaysia.
Warisan Periode Kolonisme Barat Belanda-Inggris
Sebatik terpecah dan terbagi dua negara Indonesia- Malaysia tidak lepas dari warisan periode kolonisme yang waktu itu Belanda –Inggris. Waktu masa kolonisme pulau tersebut dianggap tidak bertuan atau dengan kata lain tidak ada yang mengakui keberadaan pulau Sebatik itu.
Akhirnya, karena memang dari awal tidak bertuan dibagi-bagi untuk kepentingan mereka dengan alasan negara-negara yang dijajah memerdekan diri.
Selain itu, negara-negara itu mempunyai rumpun budaya hampir sama hanya terbelah dengan sistem pemerintahan berbeda. Kedua bangsa yang menempati Pulau Sebatik masih serumpun, yaitu masyarakat Melayu akan tetapi mereka hidup dalam wilayah adminitratif dan politik juga berbeda.
Meski mereka mempunyai perbedaan wilayah adminitrasi, politik dan mereka hidup rukun karena sebagian dari mereka masih berkerabat. Namun, di sisi lain dalam melakukan aktivitas keseharian di daerah perbatasan difasilitasi oleh pemerintah berupa Pas Lintas Batas(PLB).
PLB adalah sebuah dokumen yang bentuknya mirip paspor berwarna merah berisi lima puluh halaman dikeluarkan oleh Pos Imigrasi Sebatik dii Sungai Pancang.
Setiap kali warga akan melintas batas, mereka diwajibkan melapor ke Pos Imigrasi kemudian PLB distempel oleh petugas PLB layaknya paspor.
Polisi Sektor Sebatik
Wilayah Sebatik yang lokasinya berbatasan langsung dengan Malaysia, terlihat keamanan keamanan aman terkendali dan nyaris tidak ada masalah.
Begitu aman tidak konflik di antara kedua negara yang terletak di satu pulau, bernama Sebatik sampai fasilitas menjaga keamanan wilayah terdiri dari satu Polisi Sektor atau Polsek.
Polsek yang bertugas mengamankan wilayah perbatasan hanya berjumlah 19 orang, dengan jumlah penduduk 34.619 orang yang perbandingan antara keduanya begitu besar.
Pas Lintas Batas
Hal menarik dari segi keamanan dan pertahanan tidak hanya sebatas Polsek beranggotakan 19 orang saja, ternyata fasilitas keimigrasian pun terbatas. Bagian imigrasi di Pulau Sebatik hanya melayani pembuatan dan pengesahan Pas Lintas Batas(PLB), tanpa kewenangan menerbitkan paspor.
Sementara proses penerbitan paspor, tidak lagi di PLB justru layanannya di kantor imigrasi Nunukan, yang lokasi jauh dari kantpr PLB. PLB selama ini, hanya memberikan dokumen untuk melintasi negara bersifat istimewa dan hanya ada di Pulau Sebatik.
Sifat istimewa dalam hal ini dalam arti, bahwa PLB dipergunakan melintas ke wilayah Malaysia ke Kota Tawau, yang terletak di Negeri Sabah.
Sementara itu, warga RI ingin mengunjungi Malaysia secara resmi harus mengurus paspor ke Nunukan, yang jaraknya cukup jauh dari Pulau Sebatik, dengan melalui jalur laut.
Sekilas, Pas Lintas Batas dengan beragam fasilitas menguntungkan masyarakat setempat, tetapi sebenarnya berbahaya.
Selain itu, pasti sangat rawan disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab, baik masalah kejahatan antar negara, atau bisa menetap secara ilegal di negara lain. Salah satunya, adalah masalah munculnya TKI ilegal yang pada awalnya mereka menyebarang ke negara tetangga, memakai fasilitas Pas Lintas Batas hingga akhirnya muncul deportasi.
Jika, seperti ini terus akan banyak masalah lain bermunculan, karena memang status adminitrasi saat ini hanya sebatas kecamatan.
Status Sebatik, sebagai kecamatan tentu akan menyulitkan dalam meningkatkan fasilitas negara di kawasan ini. Pas Lintas Batas yang telah lama di Pulau Sebatis mengalami kesulitan dinaikkan menjadi kantor imigrasi dan begitu pula jumlah personel Polisi di sini masih Polsek.[*]
pikiran-rakyat.com
More Stories
BPPD Tinjau Kembali Kerjasama Bilateral Wilayah Perbatasan RI-PNG
Temui PM Anwar, Menlu Retno Bahas Rencana Pertemuan Tahunan Pemimpin
TNI Gagalkan Penyelundupan 700 Liter BBM Pertalite di Perbatasan RI-PNG