BatasNegeri – Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati menyatakan, pidato KSAU Marsekal Yuyu Sutisna yang menyatakan pensiunan TNI AU akan mendapat rumah pribadi patut disyukuri. TNI netral dalam pemilu menurutnya juga suatu keniscayaan.
Pengamat yang karib disapa Nuning itu menyebut pidato KSAU mengenai interoperabilitas pun harus didukung baik dalam politik anggaran maupun implementasinya.
“Jika TNI AU konsisten dengan konsep netwok centric operation, maka langkah awal adalah mulai menggeser kekuatan tempur utama TNI AU di wilayah perbatasan. Mengingat jarak jelajah pesawat TNI AU sangat ditentukan dari mana pangkalan awalnya untuk airborne,” ujar Nuning sebagaimana dirilis Okezone, Senin (9/4/2018).
Nuning menambahkan, sesuai visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka TNI AU dapat mengajukan konsep menjaga kedaulatan seluruh perairan dan daratan Indonesia selama 24 jam berdasarkan UNCLOS 1982 yang telah diratifikasi menjadi UU nomor 17 tahun 1985.
“TNI AU juga dapat mengajukan konsep kedaulatan di udara sampai dengan batas ketinggian yang diatur menurut hukum internasional dan nasional hingga ruang angkasa,” imbuhnya.
Faktor ketiga yang tidak kalah penting, kata Nuning, adalah dinamika konflik Laut China Timur dan Laut China Selatan, di mana dua negara yang menjadi aktor utama yaitu Korea Utara dan China telah mengembangkan rudal nuklir jarak jauh.
“TNI AU harus mengembangkan konsep sistem pertahanan udara yang modern dan canggih, melindungi keselamatan NKRI dengan menyiapkan sistem deteksi dini dan sistem interceptor. Perlu dikaji kedua sistem tersebut untuk mampu menangkis datangnya rudal nuklir tersebut di luar ZEE,” terangnya.[*]
okezone.com
More Stories
Satgas Yonif 512/QY Bagikan Makanan Gratis untuk Anak-anak Sekolah di Perbatasan PNG
PMI Pusat Adakan Pelatihan Fasilitator PMR di Perbatasan Natuna
Tokoh Pemuda Perbatasan Entikong Surati Presiden Prabowo tentang Perekonomian Perbatasan