27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Perkiraan Jumlah Dana SOA Tahun 2019

BatasNegeri – Dinas Perhubungan Kalimantan Utara mencatat realisasi Subsidi Ongkos Angkut (SOA) perintis sudah mencapai 80 persen. Demikian juga realisasi SOA Perintis APBN kurang lebih terealisasi sama menjelang akhir tahun ini.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kalimantan Utara Andi Nasuha menjelaskan, penerbangan perintis berdasarkan kontrak tahun 2018 ini masih akan berlangsung hingga Desember mendatang.

Tahun ini Pemprov Kalimantan Utara menggelontorkan dana SOA Perintis sebesar Rp 12 miliar. Rute pulang pergi yang dilayani subsidi mencakup Nunukan – Long Layu, Nunukan – Binuang, Malinau – Long Nawang, Malinau – Long Alango, Malinau – Long Pujungan, Tanjung Selor – Data Dian, Tanjung Selor – Mahak Baru, Malinau – Long Ampung, dan Tanjung Selor – Long Ampung.

“Sambil kita tunggu realisasi 100 persennya tahun ini, kita juga sudah siapkan langkah untuk keberlangsungan program ini tahun depan,” kata Andi Nasuha kepada Tribunkaltim.co, Kamis (22/11/2018).

Usulan anggaran SOA tahun depan sama dengan tahun ini yakni sebesar Rp 12 miliar. Anggaran ini langsung dikelola oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Setprov Kalimantan Utara. Adapun APBN akan mencapai Rp 35 miliar.

“Artinya semakin dukungan anggaran, jangkauan SOA semakin banyak. Jadi kita tunggu pengesahannya anggarannya saja,” katanya.

Dengan dukungan anggaran sebesar Rp 35 miliar, APBN memperluas jangkauan di 5 (lima) rute baru yakni Data Dian, Pujungan, Mahak Baru, Long Sule, dan Long Alango.

“Jika APBD kita cepat disahkan, kita juga bisa melelang lebih cepat dengan harapan awal-awal 2019 penerbangan tetap berkesinambungan. Tidak setop sementara menunggu proses lelang,” ujarnya.

Andi Nasuha juga berharap ke depan makin banyak penyedia jasa penerbangan alias maskapai yang tertarik mengikuti tender kegiatan SOA. Hal itu untuk mengantisipasi tidak terjadinya kekosongan maskapai yang bisa menghambat kegiatan SOA.

Sebab selama ini kata Andi program SOA sudah menjadi kebutuhan masyarakat perbatasan yang hendak bepergian dari dan ke perbatasan. Subsidi yang digelontorkan juga menekan harga tiket.

“Kalau tarif normal kan harga tiketnya mahal,” ujarnya.

Menurutnya, subsidi ongkos angkut penerbangan masih cukup dibutuhkan di Kalimantan Utara. Mengingat banyak daerah-daerah terpencil di perbatasan yang belum bisa diakses menggunakan jalur darat. Tumpuan utama masyarakat adalah jasa transportasi udara.[*] 

(tribunnews.com)