27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Perpustakaan Apung di Atas Negeri

BatasNegeri – Kepala taman kanak-kanak Desa Tunas Harapan Desa Wirayuda Kecamatan ketungau Tengah Mila Nurbaiti berharap perpustakaan apung di atas Negeri terus eksis. Selaku tenaga pendidik Mila mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi keberadaan perpustakaan apung di wilayah perbatasan.


“Kami sebagai guru dan sekolah sangat menyambut baik dengan adanya perpustakaan apung di batas negeri ini. Karena dengan adanya perpustakan akan membuka wawasan anak-anak mengenal apa itu perpustakaan dan manfaatnya. Apalgi di sini ini belum ada perpustakaan secara global. Perpusatakaan Apung di Batas Negeri inilah solusi untuk mendongrak gemar membaca pada anak anak. Saya berharap Perpustakaan Apung ini terus ada, berkembang dan menjangkau masyrakat lebih luas lagi,” ujarnya.


Guru berusia 35 tahun ini mengaku turut berpartisi mengemas Perpustakaan Apung tersebut supaya menarik dan menyenangkan bagi anak anak. “Jadi keberadaan perpustakaan ini membuka pola pikir anak-anak bahwa perpustakaan itu menyenangkan,” tandasnya.


Ibu tiga anak ini mengatakan perpustakaan adalah tempat menyimpan karya manusia seperti buku atau majalah. Perpustakaan menyimpan banyak ilmu pengetahuan dan pembelajaran yang baru.


“Membaca itu penting karena membaca itu adalah jendela dunia dan sumber ilmu. Namun untuk menumbuhkan minat baca perlu sarana seperti perpustakaan apung ini. Dan sekali lagi sebagai guru saya mengapresiasi. Perpustakaan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khusunyangenerasi muda kita di batas negeri,” pungkasnya.


Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD Reguler 109 Kodim 1205/Sintang, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan memastikan Operasional Perpustakaan Apung di Batas Negeri terus berlanjut meski kegiatan TMMD telah selesai.
“Perpustakaan Apung di Batas Negeri tidak akan berhenti di hari ini justru akan terus kita operasikan secara periodik. Akan terus kita kembangkan dan tingkatkan karena manfaatnya sangat besar bagi generasi muda di batas negeri,” ujarnya.


Dansatgas mengatakan menginisiasi Perpustakaan Apung di Batas Negeri ini karena wujud kepedulianya dalam upaya peningkatan dunia pendidikan di daerah perbatasan. Terlebih pada masa pandemi saat ini alternatif pembelajaran daring terkendala akses internet.


“ini gagasan yang sudah lama, ketika saya mengunjugi setiap koramil diawal saya menjabat sebagai Dandim 1205 /Sintang. Secara geografis desa-desa didaerah ini berada di berantara sungai. Saya mengambil kesempatan mewujudkan Perpustakaan Apung di Batas Negeri pada saat kegiatan TMMD reguler 109. tujuannyai agar anak-anak di Batas Negeri tetap dapat belajar meski saat pandemi covid-19,” pungkasnya. (batamclick)