26 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Selamat Jalan Pejuang Perbatasan

BatasNegeri – Pemerintah Kabupaten Sintang kembali ditinggal salah satu putra terbaiknya. Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Sintang, Andon, meninggal dunia pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 15. 15 WIB di RSUD AM Djoen Sintang karena sakit.

Setelah dilakukan misa requiem di Gereja Katolik Paroki Maria Ratu Semesta Alam Sungai Durian pada Minggu, 7 Februari 2021. Jenazah almarhum Andon selanjutnya dimakamkan di Pemakaman Katolik Jerora Satu. Andon lahir di Maung pada 14 Oktober 1972 dan meninggal pada usia 48 tahun.

Almarhum meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak.Pemerintah Kabupaten Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Andon, SH, MH.

“Pemkab Sintang merasa kehilangan sosok yang sangat ulet, disiplin dan pekerja keras. Kami sangat kehilangan tokoh muda yang energik ini,” ucapnya.

“Kami mengajak, agar cita-cita dan harapan beliau terhadap kemajuan wilayah perbatasan dapat kita wujudkan. Kami mengucapkan terima kasih atas pelayanan dan pengabdian almarhum kepada Pemkab Sintang dan wilayah perbatasan. Semoga Tuhan membalas jasa-jasa yang sudah almarhum,” katanya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Syarief Yasser Arafat menyampaikan bahwa sosok almarhum merupakan seorang Aparatur Sipil Negara yang loyal dan pekerja keras.

“Tiga tahun terakhir, beliau sudah mulai sakit-sakitan. Meskipun sakit, beliau terus bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik. Dulu Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Sintang itu masih tipe C. Kemudian bisa naik menjadi tipe B. Itu salah satu hasil kerja keras almarhum,” terang Syarief Yasser ArafatMartin Nandung mewakili pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu almarhum saat dirawat di rumah sakit Antonius Pontianak dan RSUD AM Djoen Sintang.

“Almarhum merupakan putra terbaik Kabupaten Sintang dan khususnya Ketungau. Kami merasa sangat kehilangan. Kami mohon maaf jika selama hidup, almarhum ada melakukan kesalahan dan tutur kata yang tidak baik,” ucapnya. (kumparan)