26 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Konsep Percepatan Pembangunan di Kawasan Perbatasan

BatasNegeri –Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menghadiri Rapat Kerja Tim Pengawas Perbatasan DPR RI yang membicarakan tentang Program Kegiatan Percepatan Pembangunan Ekonomi Pada Kawasan Perbatasan Negara sesuai Inpres 1/2021 di Gedung Nusantara II DPR RI, Senin 15 Maret 2021.

Dalam rapat tersebut Menteri menyampaikan Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di 3 kawasan perbatasan negara yaitu Aruk, Motaain, dan Skouw.

Kawasan perbatasan negara Aruk terletak di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Memiliki delineasi kawasan perencanaan seluas 2.672,71 km², terdiri dari 4 kecamatan dan 35 desa. Kawasan ini memiliki 2 sektor unggulan, yaitu pertanian padi, dan perkebunan lada, kelapa dan jeruk.

Program atau kegiatan utama di kawasan ini meliputi: Pengembangan kawasan sentra produksi kelapa, Pengembangan industri pengolahan dan kemasan komoditas jeruk, Pengembangan pelabuhan perikanan, Pembangunan atau Revitalisasi pasar rakyat, Pengembangan kawasan sentra produksi tanaman padi untuk menghasilkan beras premium, Pembangunan pusat pembenihan dan pengembangan kawasan sentra produksi tanaman lada dan Pengembangan pojok atau gerai kerajinan atau outlet hasil produk ekonomi kreatif serta dukungan pengembangan patiwisata (penataan destinasi dan penyediaan sarpras).

Rencana pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan Aruk yaitu, mewujudkan kawasan perbatasan negara Aruk sebagai pusat produksi peningkatan hasil dan pemasaran dari pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata.

Kedua, Menteri membahas wilayah perbatasan Motaain yang terletak di Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Memiliki delineasi kawasan perencanaan seluas 1.284,94 km², dengan sektor unggulan peternakan sapi dan ayam.

Program atau kegiatan utamanya meliputi : Pembangunan kawasan peternakan terpadu Sonis Laloran,Penyediaan alat dan mesin pertanian serta sarana pengairan untuk komoditas padi, jagung dan bawang merah, Pengembangan pusat promosi ekspor (marketing point), Pembangunan embung teknis Naekasa, Lookeu, Petani go online, dan Penanganan jalan yang menghubungkan Atapupu-Oekusi (Republik Demokrat Timor Leste).

Rencana pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan Motaain yaitu mewujudkan kawasan perbatasan negara Motaain sebagai pusat pelayanan dan pusat distribusi barang dan jasa yang berbasis pertanian dan peternakan terpadu.

Ketiga, Menteri membahas wilayah perbatasan Skouw yang terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Memiliki delineasi kawasan perencanaan seluas 718, 1 km² yang terdiri dari 2 distrik, 8 kampung dan 3 kelurahan. Wilayah ini memiliki sektor unggulan yaitu pertanian (padi jagung, sagu) dan perikanan.

Program atau kegiatan utamanya meliputi; Pembangunan pergudangan beras dan revitalisasi sub terminal agribisnis, Rehabilitasi tambak bagi kelompok pembudidaya, Penataan perkampungan tradisional (Skouw Yambe, Skouw Mabo, Skouw Sae) sebagai pendukung “wisata perbatasan”, Revitalsiasi pasar rakyat, Fasilitasi penyediaan _home stay_ kampung terapung dan Peningkatan akses listrik dan di kawasan perbatasan Skouw.

Rencana pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan Skouw adalah mewujudkan kawasan perbatasan negara Skouw sebagai pusat pertumbuhan baru berbasis pada pengembangan klaster pangan dan sabuk wisata perbatasan. (radarbangsa)