27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Daerah Perbatasan Sebagai Beranda Terdepan Harus Memiliki Warga yang Cerdas

BatasNegeri – Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Pos Tatakra menjadi tenaga guru bantu mengajar mata pelajaran matematika bagi siswa-siswi SD Inpres di Kampung Tatakra, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua dalam rangka mendukung program pendidikan nasional di perbatasan RI-PNG.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Ade Pribadi Siregar dalam keterangan, Senin, mengatakan pendidikan adalah faktor utama dalam menentukan sumber daya manusia berkualitas atau tidak.

“Dengan pendidikan seseorang bisa tahu segala macam informasi dan pengetahuan. Pendidikan merupakan faktor yang amat penting untuk menunjang kemajuan suatu negara, bukan hanya pendidikan akademik saja, namun moral dan keterampilan juga tidak kalah penting dalam mewujudkan terciptanya suatu generasi bangsa yang baik dan maju,”katanya.

Diakuinya, wilayah perbatasan yang pada hakikatnya merupakan daerah terdepan sebagai pintu gerbang untuk memasuki Indonesia, hendaknya menjadi cerminan bahwa Indonesia memiliki bangsa yang cerdas, bermoral, berkarakter dan memiliki keterampilan yang baik.

“Dengan harapan anak-anak generasi penerus bangsa khususnya di wilayah perbatasan dapat memberikan gambaran bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang baik pula sebagai wujud dari keluaran (output) yang maju dan modern dalam bidang pendidikan,”ungkap Dansatgas.

Di tempat terpisah, Danpos Tatakra Letda Inf Triyanto mengatakan kegiatan mengajar sebagai guru merupakan wujud ambil bagian dari TNI dalam rangka membantu pemerintah di bidang pendidikan.

Mengingat Kampung Tatakra, lanjutnya, hanya memiliki guru relawan yang terbatas dan belum memiliki tenaga pengajar atau guru bidang matematika sehingga Satgas Pamtas Yonif 403/WP tergerak untuk mengajarkan anak-anak belajar ilmu matematika.

“Diharapkan dengan kegiatan yang dilakukan ini anak-anak binaan kami minimal bisa membaca, menulis dan berhitung matematika dasar baik penjumlahan, pengurangan dan perkalian, karena tiga aspek tersebut merupakan kunci utama untuk anak-anak memperoleh pengetahuan yang lebih luas lagi kedepannya,”jelas Triyanto.

Salah satu guru relawan SD Inpres Tatakra Celcius Ball (45) membenarkan bahwa jumlah tenaga guru di SD Inpres ini sangat terbatas. Dihadapkan dengan kurikulum pendidikan yang memiliki standar mata pelajaran yang banyak untuk di ajarkan kepada siswa-siswinya.

Diakui Celcius, ia sangat menyambut baik kehadiran bapak-bapak Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista dalam kesediaannya membantu mengajar di SD Inpres ini.

“Betul, bapak dan ibu guru yang mengajar di sekolah ini terbatas, jadi kami sangat senang dan menyambut baik kedatangan bapak-bapak TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 403/Wirasada Pratista yang bersedia membantu mengajar di sekolahan kami,”jelas Celcius. (nusadaily)