27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

PUPR Gelontorkan Dana 115,8 Miliar untuk Bangun PLBN Yetetkun

BatasNegeri – Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua ditargetkan tuntas April 2022 mendatang. Hingga kini, progres konstruksi PLBN ketiga di Provinsi Papua itu telah mencapai 27,01 persen sejak dimulai pada 25 Februari 2020. Total nilai kontrak pembangunannya sebesar Rp 115,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN tidak hanya menjadi pos lintas batas negara, namun juga didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya dengan dibangunnya pasar. Dengan demikian, kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.

“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” terang Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (05/08/2021).

Sejatinya, Boven Digoel merupakan tempat bersejarah karena menjadi tempat pengasingan bagi pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa kolonial Belanda, seperti Wakil Presiden ke-1 RI Mohammad Hatta. Untuk diketahui, wilayah tersebut berjarak sekitar 422 kilometer dari Kota Merauke di Provinsi Papua.

Kementerian PUPR pun meningkatkan kualitas jalan perbatasan (Trans Papua) pada ruas Merauke-Boven Digoel untuk memperkuat konektivitas kawasan perbatasan.

Pembangunan PLBN Yetetkun merupakan bagian dari komitmen dalam menjalankan amanah Nawacita yang dicetuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada lima tahun silam yakni, “Membangun dari Pinggiran”.

Tujuannya, menjadikan kawasan perbatasan negara yang sering juga disebut sebagai halaman belakangnya tanah air menjadi beranda depan terdepan yang dapat dibanggakan.

Pembangunan PLBN ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Papua Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya yang terbagi menjadi zona inti dan sub inti.

Lingkup pekerjaan pada zona inti meliputi gedung utama PLBN, pos pemeriksaan, pos gerbang, power house, mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP), pengadaan perslatan X-Ray dan thermal detection, serta portal. Sedangkan untuk zona sub inti akan dibangun rumah pegawai dan zona pendukung seperti kios (pusat ekonomi), lanskap, dan infrastruktur lainnya seperti tempat pengolahan sampah dan penyediaan mandi, cuci, kakus (MCK).

Pembangunan kawasan perbatasan yang dilakukan Kementerian PUPR tidak hanya pos lintas batas saja, namun juga jalan paralel perbatasan, jalan akses menuju pos lintas batas, dan  pengembangan infrastruktur permukiman di kawasan perbatasan.

Misalnya, pembangunan jalan lingkungan, drainase, pengelolaan sampah, penyediaan sistem penyediaan air minum (SPAM), dan lain sebagainya. (kompas)