27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Jokowi Minta Perbatasan ASEAN Dibuka Pelan-pelan

BatasNegeri – Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) diajak untuk sama-sama kembali pulih dari keterpurukan karena pandemi. Ajakan itu disampaikan Presiden Joko Widodo, dalam ASEAN Business and Investment Summit, dipantau dari kanal Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (25/10/2021).

Namun, Jokowi mengingatkan agar tetap memerhatikan aspek kesehatan sebagai yang utama. Dan secara perlahan membuka kembali batas-batas negara di kawasan. Dengan catatan, hal itu dapat dilakukan apabila target vaksinasi COVID-19 penduduk ASEAN telah mencapai 70 persen. 

“Agenda jangka pendek untuk mempercepat dan memeratakan vaksinasi di semua kawasan harus kita lakukan bersama,” kata dia.

Target vaksinasi bagi 70 persen penduduk ASEAN, kata dia, harus segera dicapai secepatnya dengan sinergi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku bisnis. Untuk jangka menengah, kata Presiden, ASEAN perlu membangun protokol krisis kesehatan agar lebih berdaya tahan dalam menghadapi kondisi serupa di masa mendatang.

Presiden menekankan bahwa semangat kolaborasi dan kebersamaan langkah merupakan kunci utama kebangkitan ekonomi ASEAN di tengah pandemi COVID-19. Setelah percepatan vaksinasi, kata dia, selanjutnya percepatan pemulihan ekonomi ASEAN dengan melakukan reaktivasi perjalanan yang aman, termasuk pariwisata yang aman. Menurut Presiden, berdasarkan catatan Badan PBB untuk Turisme Dunia (UN-WTO), tingkat pembatasan di Asia Tenggara adalah yang tertinggi di dunia yakni mencapai 82 persen. Dengan semakin terkendali pandemi, Kepala Negara menilai pembatasan tersebut bisa mulai dikurangi, tetapi harus dijamin tetap aman dari risiko pandemi COVID-19. 

“ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang digagas Indonesia setahun lalu perlu segera diimplementasikan,” ujar dia.

Dengan situasi COVID-19 yang semakin terkendali saat ini, pembatasan perjalanan dan mobilitas di kawasan ASEAN bisa dikurangi dengan tetap menjamin keamanan. Menurut Presiden, mobilitas di kawasan ASEAN bisa dilonggarkan tetapi tetap harus menjamin keamanan dari risiko pandemi.

“Pengaturan travel bagi masyarakat yang telah divaksinasi dan sehat, negatif COVID-19, harus dibuat. Vaccinated Travel Lane di kawasan,” jelasnya.

Presiden mengatakan jika semua negara ASEAN segera memfasilitasi mobilitas masyarakat dengan aman, roda ekonomi bisa kembali bergerak. 

“Indonesia juga telah membuka secara bertahap Bali untuk safe tourism dengan protokol kesehatan yang ketat. Indonesia membuka Bali, setelah tingkat vaksinasi Bali secara penuh telah mencapai 84,8 persen. Indonesia akan membuka secara bertahap wilayah yang lain, yang tingkat vaksinasi penuhnya melebihi 70 persen,” terang Jokowi.

Sembari membuka batas-batas negara untuk peningkatan mobilitas masyarakat, hal penting lainnya adalah peluang investasi di sektor ekonomi digital. Indonesia ucap Jokowi, membuka pintu investasi sebesar-besarnya untuk sektor tersebut. Presiden Jokowi menyampaikan nilai ekonomi digital Indonesia sangat menjanjikan. Diperkirakan mencapai USD124 miliar pada 2025, atau setara dengan 40 persen total nilai ekonomi digital Asia Tenggara. 

“Saat ini Indonesia memiliki start-up sebanyak 2.229, kelima terbesar dunia. Indonesia juga memiliki satu decacorn dan enam unicorn,” jelasnya.

Lebih jauh Presiden Jokowi mengatakan adaptasi kegiatan ekonomi kawasan menuju ekonomi digital harus dipercepat di semua negara ASEAN. Dia menekankan teknologi digital menjadi solusi yang paling efektif dalam menyiasati pembatasan kegiatan dan tatap muka, dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, sebagai kawasan dengan pertumbuhan internet tercepat di dunia, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar. Selama pandemi ekonomi digital tumbuh mencapai USD100 miliar tahun lalu. Hal tersebut, kata Presiden Jokowi, menjadi batu lompatan kemajuan ekonomi di kawasan.

“Indonesia mendukung ASEAN menjadi sebuah digitally connected community. Pemerintah Indonesia juga telah menyusun peta jalan Indonesia digital tahun 2021-2024 sebagai panduan strategis perjalanan transformasi digital Indonesia,” ujarnya.

Presiden Jokowi menyampaikan ekonomi kawasan ASEAN bukan hanya akan pulih kembali, tetapi juga akan bisa melakukan lompatan kemajuan serta tumbuh bersama secara berkeadilan dan berkelanjutan. Dia menekankan langkah cepat bersama dalam penanganan kesehatan, reaktivasi perjalanan yang aman serta akselerasi ekonomi digital berkeadilan, menjadi gerbang bersama untuk pulih bersama dan maju bersama.[*]

infoindonesia.id