26 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Pesawat FA-50PH milik Angkatan Udara Filipina (Foto - detik.com)

Filipina-AS Latihan Gabungan di Laut China Selatan

BatasNegeri – Filipina dan Amerika Serikat (AS) melakukan patroli gabungan di Laut Cina Selatan sebagai bentuk kerja sama pertahanan lebih lanjut menanggapi bertambahnya postur kekuatan Cina di kawasan.

Dilansir dari CNA, Rabu (22/11/2023), Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyebut operasi itu sebagai ‘inisiatif signifikan’ dalam meningkatkan interoperabilitas antara keduanya. Patroli itu dilakukan di dekat Mavulis, titik paling utara Filipina (sekitar 100 km dari Taiwan).

“Inisiatif penting ini merupakan bukti komitmen kami untuk meningkatkan interoperabilitas pasukan militer kami dalam melakukan patroli maritim dan udara,” kata Marcos.

Filipina mengerahkan tiga kapal angkatan laut, dua pesawat tempur ringan FA-50 dan A-29B Super Tucano sedangkan AS mengirim kapal perang dan P8-A Poseidon.

Pengumuman ini disampaikan usai Marcos menyebut situasi di Laut Cina Selatan menjadi lebih berbahaya pada sebuah forum di Hawaii beberapa waktu lalu. Ia juga mengatakan pasukan militer Cina terus bersikap konfrontatif di garis pantai Filipina.

Cina telah mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan berdasarkan ‘garis putus-putus’ yang memotong ZEE beberapa negara termasuk Filipina. Sementara, Marcos terus berupaya menjalin hubungan yang lebih erat dengan AS sejak menjabat tahun lalu.

Keputusan Marcos itu bertolak belakang dengan pemimpin terdahulu, Presiden Rodrigo Duterte, yang lebih dekat ke Cina dengan imbalan proyek infrastruktur dan investasi.

Dengan demikian, hubungan Filipina dan Cina kian meregang di bawah kepemimpinan Marcos. Perselisihan antara kapal dari kedua negara juga sudah seringkali terjadi, yang dikhawatirkan memicu eskalasi konflik. Namun, Marcos melakukan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping dalam upaya untuk mengurangi ketegangan pada beberapa waktu lalu.[*]

indonesiadefense.com