27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Indonesia Ikut Buka Suara soal Australia Beli Kapal Selam Nuklir AS, Waswas?

BatasNegeri – Indonesia kembali mengkritik kesepakatan pertahanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS) usai Negeri Kanguru berencana membeli lima kapal selam nuklir Negeri Paman Sam.

Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri RI meminta Australia mematuhi kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir dan Pengamanan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

“Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan dan tidak diskriminatif,” demikian pernyataan Kemlu RI di Twitter, Selasa (14/3/2023).

Indonesia, lanjutnya, telah mencermati secara seksama kerja sama kemitraan keamanan AUKUS. Khususnya, pengumuman mengenai jalan yang akan ditempuh AUKUS untuk mencapai tingkat kemampuan AUKUS kritikal.

Menurut Indonesia, upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara.

“Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian dari upaya tersebut,” lanjut pernyataan itu.

Pernyataan Indonesia ini muncul usai Australia berencana membeli lima kapal selam nuklir dari AS. Pembelian itu merupakan investasi pertahanan terbesar dalam sejarah Australia.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan langsung pembelian tersebut saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden AS Joe Biden.

“Ini merupakan investasi tunggal terbesar dalam kapabilitas pertahanan Australia dalam sejarah kami,” kata Albanese, seperti dikutip AFP.

Albanese juga menyampaikan ketiga negara sepakat membangun kapal bertenaga nuklir model baru dengan teknologi dari AS dan Inggris.

Dengan kesepakatan itu, Australia menjadi negara kedua, setelah Inggris, yang mendapat akses langsung terhadap teknologi nuklir rahasia Angkatan Laut AS.

Terpisah, penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan Australia akan membeli tiga kapal selam bertenaga nuklir dalam periode hingga 2030.

“[Ada] kemungkinan naik menjadi lima jika dibutuhkan,” kata dia.

Sejak awal terbentuk, AUKUS menjadi perbincangan karena membawa unsur kapal selam nuklir. Banyak pihak menilai perjanjian itu bisa memicu perlombaan senjata di kawasan.

Para pengamat juga menganggap AS membentuk AUKUS untuk mengimbangi kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik.[*]

cnnindonesia.com