4 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Bendungan Tiusuntuk Tingkatkan Suplai Air Baku Sumbawa Barat

BatasNegeri –  Bendungan Tiusuntuk di Sumbawa Barat, NTB akan melayani daerah irigasi seluas 530 hektare. Tiusuntuk juga diyakini menambah suplai irigasi eksisting di Kalimantong, seluas 1.370 hektare (Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene).

Dirjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengungkapkan hal tersebut. Bob menyampaikan itu usai mendampingi Menteri PUPR dan Presiden RI meresmikan Bendungan Tiusuntuk, Kamis (2/5/2024).

Bob menekankan, bendungan ini berpotensi menyuplai air irigasi Lang Desa di Kecamatan Jereweh seluas 2.100 hektare. Sehingga total potensi suplai air irigasi dari Bendungan Tiusuntuk mencapai 4 ribu hektare.

“Suplai air irigasi akan meningkatkan indeks pertanaman menjadi 300 persen, sehingga petani bisa panen 3 kali dalam setahun. Bendungan dengan luas genangan 321,52 hektare ini juga memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 0,8 MW,” kata Bob. 

Bendungan Tiusuntuk juga dapat mereduksi banjir sebesar 439 m3/detik atau seluas 489 hektare, khususnya di Kecamatan Taliwang. Bendungan ini juga  berpotensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, air merupakan kunci bagi kehidupan. Oleh sebab itu, pemerintahannya dalam 10 tahun ini telah membangun 6 bendungan di NTB. 

“Bendungan Tiusuntuk ini menjadi salah satu bendungan besar di NTB yang menghabiskan anggaran Rp1,4 triliun, kapasitasnya 60,8 juta m3. Manfaatnya untuk irigasi 1.900 Ha dan air baku 68 liter/detik serta bisa mereduksi banjir di sekitar Sumbawa Barat,” ujar Presiden. 

Salah satu petani di Kecamatan Brang Ene, Mustamirin berharap, keberadaan Bendungan Tiusuntuk dapat membantu meningkatkan hasil panen.  Hasil panen meningkat diyakini dapat mendongkrak kesejahteraan petani di Sumbawa Barat.

“Bendungan Tiusuntuk ini memang sangat dinantikan oleh warga dan petani yang ada di Kecamatan Brang Ene ini. Dengan adanya bendungan ini, yang sebelumnya dua kali panen dalam setahun mungkin bisa jadi tiga kali,” ucap Mustamin.[*]

rri.co.id