BatasNegeri – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan harus segera ditingkatkan. Dikarenakan Indonesia memiliki hubungan historis yang cukup lama tercipta.
“Pada akhirnya saya sangat senang dan bangga bahwa kita dapat bertemu di forum ini. Kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara di Pasifik kami pandang sangat penting. Saya percaya kita dapat bergerak lebih cepat dalam bekerjasama setelah lebih 3 atau 4 dekade kita sedikit melambat, namun sekarang ini ingin kita tingkatkan,” ujar Menko Luhut saat menjadi pembicara di Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) on Human Development and Maritime Suistanability, di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Selanjutnya, Menko Luhut mengungkapkan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan dan juga letak strategis Indonesia di dunia. Menko Luhut juga menjelaskan arah pembangunan Indonesia yang saat ini tidak hanya berfokus di bagian barat namun juga telah beralih ke bagian timur Indonesia yang berdekatan dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan. Menko Luhut bahkan mengajak para delegasi untuk melihat langsung pembangunan di wilayah timur Indonesia.
“Saya kira kita dapat memainkan peranan kita dengan baik, di pertemuan akan datang rencananya diadakan di Papua, saya akan mengajak para delegasi semua untuk melihat apa yang telah kita kerjakan disana. Intinya, melihat maka percaya, kita terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat disana, menaruh perhatian lebih kepada isu hak asasi manusia dan juga peningkatan kualitas pendidikan disana,” jelasnya.
Nantinya, lanjut Menko Luhut, isu Ekonomi Biru atau Blue Carbon Economy dan pengembangan kapasitas SDA dan SDM akan menjadi titik berat dalam peningkatan kerjasama. Ada 3 hal penting lanjut Menko Luhut yang digaris bawahi, yaitu, pembangunan ekonomi kawasan pesisir, konservasi ekosistem kelautan dan kehidupan sosial masyarakatnya.
“Konsep blue carbon economy sangat relevan dengan staretegi yang akan dijalankan, Kita harus percaya penuh bahwa masalah ini harus segera diselesaikan. Selain mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan, Indonesia juga di saat yang sama sangat menaruh perhatian di sektor lingkungan, kelautan dan perikanan berkelanjutan yang sangat penting bagi masayarakat di kawasan,” tegas Menko Luhut.
Sidang IPPP ini diselenggarakan oleh DPR RI sejak tanggal 23 hingga 24 Juli 2018, dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Wamenlu AM Fachir, Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan Fadli Zon dan wakil dari Kementerian/Lembaga lainnya. Dihadiri oleh delegasi parlemen dari 14 negara di kawasan Pasifik, diantaranya Fiji, Kiribati, Marshall Island, Kepulauan Solomon, Palau, dan lainnya.
Tujuan dari forum ini ialah agar antara parlemen Indonesia dan parlemen negara-negara di kawasan Pasifik Selatan dapat saling bertukar pikiran dan mencari solusi bersama atas berbagai isu internasional yang dihadapi kawasan. Selain bertujuan melindungi kepentingan nasional, memajukan pembangunan dan juga kesejahteraan masing-masing negara.[*]
maritim.go.id
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI