7 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

“Siswa Mengenal Nusantara” dari Jakarta ke Kaltara

BatasNegeri – Jika biasanya pelajar-pelajar dari daerah yang datang ke Jakarta, kali ini justru siswa dari ibu kota negara yang berkunjung ke daerah. Rombongan pelajar SMA asal Jakarta berjumlah 24 orang bersama guru pembimbing datang ke Kalimantan Utara dalam rangka program Siswa Mengenal Nusantara.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pertukaran pelajar yang digagas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di waktu yang sama, Kaltara juga mengirimkan 23 pelajar terbaiknya ke Jakarta untuk belajar tentang budaya di sana.

Rombongan pelajar Jakarta ini sudah mulai melaksanakan agenda utamanya sejak Ahad (12/8/2018). Mereka direncanakan berada selama seminggu untuk melihat kondisi Kaltara. Daerah yang dituju adalah Tarakan dan Sebatik, Kabupaten Nunukan.

Pelajar asal Jakarta ini lebih dulu memulai kegiatan di Tarakan. Mereka mengunjungi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB). Dilanjutkan ke Balai Adat Tidung untuk mempelajari kebudayaan lokal.

Agenda lainnya, mereka juga akan mengunjungi situs-situs bersejarah peninggalan perang, serta mendapatkan pelatihan bela negara bersama TNI Angkatan Laut.

Setelah dari Tarakan, akan bergeser ke Sebatik, Kabupaten Nunukan pada 16 Agustus. Mereka akan melihat kondisi perbatasan Indonesia yang sebenarnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Utara Wilayah Tarakan, Ahmad Yani menyambut positif program yang digagas Kementerian BUMN. Hanya saja, ia mengusulkan agar kuota pelajar asal Kaltara lebih diperhatikan dibandingkan daerah lain, karena berada di wilayah perbatasan.

“Tentu kami berharap intensitasnya, kualitasnya juga lebih banyaklah untuk siswa. Jangan disamakan dengan provinsi lain. Kita kan beranda depan NKRI, sekaligus juga bentuk kepedulian BUMN lebih besar terhadap dunia pendidikan,” ujarnya, kemarin.

Sementara itu, Hagya Paramarski, pelajar asal Jakarta mengaku takjub dengan kondisi Kaltara. Sebelumnya, mereka hanya mengenal melalui internet. Namun, setelah melihat kondisi yang sebenarnya, jauh di luar yang dibayangkan.

“Senang banget bisa berkunjung kesini (Tarakan). Apalagi kita orang Jakarta kan belum pernah terjun ke tempatnya langsung,” ujarnya.

Hagya juga ingin melihat kondisi yang sebenarnya di perbatasan, apakah sesuai dengan referensi yang ia dapat lewat internet. “Karena kan katanya ada rumah yang ruang tamunya Indonesia, dapurnya di Malaysia,” kata pelajar SMAN 1 Jakarta ini.[*]

prokal.com