27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Lomba Pacuan Kuda di TTU Pikat Wisman Timur Leste

BatasNegeri – Timor Tengah Utara (TTU) terus dipacu dengan kegiatan-kegiatan wisata perbatasan (crossborder tourism), khususnya Lomba Pacuan Kuda. Setelah digelar bulan Oktober yang lalu, kini “naik kelas” memperebutkan Piala Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam Pacuan Kuda Crossborder Gubernur Cup I 2018

Sebanyak 200 peserta dari Kupang, Kefamenanu, Attambua, Sumba, Rote dan negara tetangga Timor Leste, beradu cepat dalam even yang digelar di Arena Pacuan Kuda Kilometer 9 di kota Kefamenanu, NTT.

Event ini berlangsung sejak 28 November hingga 2 Desember 2018. Tercatat 15 kuda pacu dari Timor Leste dalam gelaran kali ini

Para joki bertarung dalam dua kategori, yakni nasional dan lokal. Kelas nasional yang dipertandingan mulai dari Kelas A super sebanyak tujuh kategori (Kelas A Super, A3,A2,A,B C dan D) dan kelas lokal sebanyak tiga kategori (Kelas Lokal A,B dan C). Total hadiah mencapai Rp 300 juta disiapkan bagi para pemenang.

“Pacuan kuda adalah salah satu yang paling favorit di wilayah ini,” ujar drg Daud Benhur Malelak, Ketua Panitia Penyelenggara. Karena itu, lanjut Benhur, antusiasme masyarakat sangat besar. Tidak hanya sebagai peserta, tapi juga menyaksikan langsung pacuan muda. Event ini menjadi ajang berkumpul bagi masyarakat, dan buat wisatawan.

“Mereka tentu tentu tidak sendiri, tapi juga selalu didampingi bersama tim yang terdiri dari lima hingga tujuh orang. Sehingga jumlah wisatawan pun meningkat,” ujarnya.

Bagi Kementerian Pariwisata sendiri, selain sebagai salah satu olahraga favorit masyarakat, kegiatan yang akan berlangsung lima ini juga untuk meningkatkan potensi pariwisata perbatasan (cross border tourism) di NTT.

“Kita support terus kegiatan yang bisa datangkan wisman perbatasan, untuk wilayah Kefamenanu TTU ini selain motor rally, pacuan kuda adalah salah satu favorit masyarakat di wilayah ini,antusiasme masyarakat dan wisman Timor Leste terhadap lomba ini sangat besar” kata Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh. Ricky Fauziyani

Ricky juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan Pacuan Kuda Crossborder di Kefamenanu TTU NTT ini.

“Tanpa semangat Indonesia Incorporated, event tersebut tidak akan terlaksana. Dari pihak keamanan, panitia, PLBN dan semua pihak terkait. Semoga target Kemenpar 20 juta Wisman di tahun 2019 bisa tercapai,” ujarnya

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemda di wilayah Crossborder ini. Mengangkat potensi lokal dan mengemasnya dalam satu kegiatan seperti pacuan kuda ini akan mampu berperan sebagai daya tarik wisatawan mancanegara dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di TTU.

“Atraksi-atraksi di daerah perbatasan harus diperbanyak. Wisman perbatasan relatif dapat diperoleh dengan mudah dan cepat dengan menggelar berbagai atraksi lomba dan event, serta pertunjukan kesenian seperti konser musik,” katanya.

Apalagi, khusus di Kefamenanu, Menteri asal Banyuwangi ini melihat dengan adanya PLBN yang begitu baik, maka faktor aksesibilitas sudah tidak ada kendala. Yang perlu didorong adalah menghadirkan atraksi agar dapat menarik minat besar wisatawan, khususnya wisatawan dari Timor Leste.

“Kita akan terus mendorong agar event-event besar digelar di NTT untuk bisa menarik kunjungan wisatawan. Mulai dari agenda musik, budaya, ataupun event-event yang memaksimalkan potensi sumber daya alam atau keindahan alam yang ada di NTT, salah satunya pacuan kuda crossborder ini,” pungkasnya.[*]

sporttourism