27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

FAO dan Kementan Kembangkan Sentra Padi Organik di Perbatasan RI-Malaysia

BatasNegeri – Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia di Indonesia bersama dengan Kementerian Pertanian telah menetapkan tiga kecamatan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia menjadi lokasi pembinaan dan pendamping program pertanian organik.

Tiga kecamatan itu berada di wilayah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Perwakilan FAO untuk Indonesia, Ageng Herianto, mengatakan, Sanggau dipilih karena mempunyai akses pasar yang lebih luas.

“Kami memilih Kabupaten Sanggau, karena informasi dari Kementerian Pertanian, akses pasarnya bisa lebih luas lagi sehingga kami sudah melakukan identifikasi di tingkat kecamatan yang menjadi sasaran yakni Kembayan, Sekayam, dan Entikong,” uja Ageng seperti dikutip dari antaranews.com, Kamis (1/8/2019).

Ageng menambahkan bahwa ada 103 hektare lahan yang siap dipakai untuk program ini. Ia menjelaskan bahwa pertama-tama FAO akan memperkuat proses produksi petani agar program ini bisa terwujud.

Tindakan memperkuat produksi tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Ageng mengatakan penguatan produksi itu dilakukan untuk memenuhi standar sertifikasi pertanian organik.

“Nanti kalau sudah sesuai sertifikasi yang kami rencanakan dalam tiga musim tanam, selanjutnya akan disertifikasi,” lanjutnya.

Ageng menegaskan pihak FAO akan memberikan pendampingan hingga petani memiliki sertifikasi organik. Hal ini dilakukan agar petani dapat menghasilkan produk yang berkualitas untuk dipasarkan.

“Upaya kesejahteraan petani agar mampu menghasilkan dan menjual produk dengan kualitas tinggi,” katanya.

Kegiatan yang dilakukan Kementerian Pertanian dan FAO tersebut sejalan dengan upaya Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama dengan Kementerian/Lembaga mitra BNPP dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah perbatasan.

Sebelumnya Plt. Sekretaris BNPP, Suhajar Diantoro, mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus utama pengelolaan perbatasan saat ini seperti yang di cita-citakan oleh Presiden Joko Widodo.

“Karna itu tadi di periode kedua pak jokowi sudah memastikan sumber daya manusia menjadi fokus utama,” kata Suhajar beberapa waktu yang lalu.

Untuk itulah pihaknya bertugas mendorong kementerian terkait agar membangun sumber daya manusia di wilayah perbatasan berbasis potensi lokal.

“Sepanjang Kalimantan Barat itu kan potensinya berbasis darat, pertanian, tanaman beras palawija dan segala macam. Maka disitu tugas BNPP mendorong kementerian-kementerian terkait untuk membangun masyarakat perbatasan berbasis potensi lokal,” pungkasnya.[*]

Humas BNPP