4 Oktober 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Nelayan Perbatasan Terima Sumbangan Kapal Ikan

BatasNegeri – Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, melalui Kota Sabang menggelar temu lapang nelayan SKPT bagi penerima manfaat 15 unit kapal bantuan untuk kelompok koperasi nelayan tahun 2019, di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ie Meulee.

Pada acara pembukaan temu lapang nelayan SKPT di PPI Ie Meulee, Wakil Walikota Sabang, Suradji Djunus, menyampaikan amanat tertulis Walikota Sabang, Nazaruddin, S.IKom, mengatakan Seiring harapan Pemerintah Kota Sabang untuk melakukan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan di Kota Sabang, Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat implementasikan program pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sabang.

Pembangunan SKPT bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan dan masyarakat di Kota Sabang, sehingga selain dapat berkembang kawasan ekonomi kelautan dan perikanan di Kota Sabang, juga sebagai pusat pertumbuhan dan penggerak ekonomi Sabang, berharap Sabang nantinya menjadi pintu gerbang ekspor di sektor perikanan.

Selain program itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat juga luncurkan kapal bantuan aebanyak 45 unit kapal 5GT, dan 1 unit kapal 10GT sejak tahun 2017-2019. Pemerintah Kota Sabang berharap bantuan kapal tersebut dapat dipergunakan dan dioperasionalkan sesuai prosedur dan melaporkan hasil tangkapan ikan secara berkala, serta berharap kapal bantuan tidak diperjual-belikan.

Pemerintah Kota Sabang juga menyampaikan perkembangan pembangunan fasilitas pelabuhan lengkap di kawasan Gampong (desa) Ie Meulee, akan dilanjutkan di tahun 2020 mendatang melalui bantuan Pemerintah Jepang yang nantinya akan dilimpahkan menjadi asset daerah, demikian harapan Walikota Sabang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, melalui Direktur Pakan dan Obat Ikan, Ir. Mimid Abdul Hamid, M.Sc, mengatakan pembangunan SKPT di Kota Sabang merupakan wujud nyata Nawa Cita ke-3 Presiden Jokowi yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”.

Pelaksanaan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan, merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan prinsip: integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi tinggi.

Tujuan dari pelaksanaan program SKPT adalah untuk membangun dan mengintegrasikan proses bisnis kelautan dan perikanan yang berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan secara berkelanjutan, paparnya, sesuai arah kebijakan sektor kelautan dan perikanan yang telah dicanangkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu.

Yaitu industri perikanan dimanfaatkan untuk penyerapan lapangan pekerjaan dan peningkatan nilai tambah. Pembangunan SKPT Kota Sabang menjadi suatu langkah strategis dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan perikanan dari hulu hingga hilir untuk mencapai kebijakan nasional.

Menurut amatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kota Sabang memiliki potensi dan isu yang tepat untuk menjadi lokasi prioritas pembangunan SKPT, Sektor primer seperti perikanan, pertanian, kehutanan merupakan sektor terbesar keempat penyumbang Produk Domestik Bruto di Kota Sabang yaitu sebesar 7,5% dimana subsektor perikanan memiliki andil sebesar 2,5% dari Total PDRB.

Selain itu, Kota Sabang juga sudah memiliki beberapa fasilitas perikanan berupa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Dari sisi sumberdaya kelautan dan perikanan, Kota Sabang yang memiliki panjang garis pantai 96,3 km dengan tiga teluk yaitu Teluk Sabang, Teluk Pria Laot dan Teluk Balohan menyimpan potensi perikanan dan kelautan yang cukup menonjol.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, melalui Direktur Pakan dan Obat Ikan, berharap pengelolaan pembangunan SKPT Sabang kedepannya dapat dimanfaatkan dengan baik dalam mendukung program prioritas nasional, menciptakan lapangan pekerjaan, menambah devisa negara melalui kegiatan ekspor produk perikanan, meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan masyarakat dan nelayan Kota Sabang, sebutnya di Kota Sabang. Kamis (28/11/2019)

Disela itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang, Zulfan, S.Pi, juga menyampaikan, temu lapang nelayan untuk pelatihan pemeliharaan kapal fiber dan penanganan hasil tangkapan, dari kapal bantuan sebanyak 15 unit bot untuk nelayan Sabang yang disalurkan kepada kelompok-kelompok Koperasi Nelayan yang ada di Sabang, untuk peningkatan produksi perikanan tangkap, dengan harapan nantinya mampu mendongkrak dan meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat nelayan yang ada di kelompok penerima manfaat.

“Kapal bantuan juga dilengkapi fasilitas berupa seperangkat radio komunikasi dan GPS alat rekam kedalaman laut (fishfisder 585),” terang Zulfan, didampingi Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang, Lifriza, S.Pi.

“Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang berharap bantuan ini dapat digunakan sebaik-baiknya, dan dapat meningkatkan produksi ikan di Sabang juga kesejahteraan keluarga koperasi kelompok nelayan penerima manfaat bantuan kapal,” harap Lifriza, S.Pi.[*]

rri.co.id