10 November 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Bangun Jembatan Gantung, TNI di Perbatsan RI-RDTL Wujudkan Mimpi Warga

BatasNegeri – TNI melalui Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS mewujudkan mimpi anak anak dan warga dua desa di wilayah perbatasan negara RI-RDTL. 

Mimpi yang sekian tahun terkubur akhirnya terwujud setelah anak anak dan warga dapat melintasi jembatan gantung yang menghubungkan Desa Bonleu di Kecamatan Tobu, Kabupaten TTS dan Desa Noepesu di Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten TTU, NTT usai diresmikan pada Selasa (14/7).

Cornelis Ani, Kepala Desa Bonleu mengungkapkan, pembangunan jembatan gantung sepanjang 80 meter itu merupakan inisiatif Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS setelah mendapat curahan hati warga tentang kerinduan akan adanya jembatan.

“Salah satu harapan dan mimpi kami yang selama ini belum terwujud adalah kerinduan adanya jembatan yang bisa menghubungkan dua desa di dua kabupaten di wilayah perbatasan ini,” ungkap Cornelis Ani. 

Pembangunan jembatan gantung yang telah lama diimpikan masyarakat tersebut, bukan hanya menghubungkan dua desa semata, tetapi juga menghubungkan dua kecamatan, bahkan dua Kabupaten yang dipisah oleh Sungai Noebesi.

“Puji Tuhan, Satgas Pamtas Yonif 132/BS telah mewujudkan impian kami selama bertahun tahun untuk membuat jembatan diatas Sungai Noebesi, karena hampir setiap tahun sungai ini memakan korban jiwa,” tambah Kepala Desa Noepesu, Yosep Mamo.

Pembangunan jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Gantung Bima Sakti itu dilaksanakan secara swadaya dengan sebagian besar anggarannya berasal dari Satgas Pamtas Yonif 132/BS dan dibantu donatur. Sementara pengerjaan dibantu Tim Vertical Rescue Indonesia (VRI) sebagai tenaga ahli dan masyarakat.

“Pembangunan jembatan ini dilaksanakan secara swadaya bersama masyarakat dua desa dengan semangat gotong royong yang luar biasa,” ungkap Dansatgas Pamtas RI RDTL Yonif 132/BS Letkol Inf Wisyudha Utama. 

Dansatgas Letkol Wisyudha Utama mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut merupakan wujud pengabdian Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS kepada masyarakat, sebagai implementasi dari 8 Wajib TNI, khususnya dalam menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

“Kami TNI berasal dari rakyat, dan sudah seharusnya kami mengabdikan diri kepada rakyat,” ujar Letkol Wisyudha Utama. 

Sementara itu, Ketua Tim VRI Tedi Ixdiana mengaku bahwa jembatan Bima Sakti merupakan jembatan terindah sepanjang pengalamannya bekerja sama dalam membangun jembatan. Ia mengakui, pembangunan jembatan tersebut membuat masyarakat di dua desa tersebut merasakan kebahagiaan yang tak ternilai. 

“Satgas Pamtas Yonif 132/BS telah membuat bahagia masyarakat dengan membangun jembatan gantung, dan pembangunan Jembatan Bima Sakti ini sebagai jembatan terindah selama kami bekerja sama dalam membangun jembatan,” ujar Resi. 


Peresmian Jembatan Gantung Bima Sakti tersebut ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Dansatgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS, Kepala Desa Bonleu dan Kepala Desa Noepesu.

Tribunnews