27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Foto - ANTARA

Jokowi: Butuh Waktu Tiga Bulan Untuk Pulihkan Ekonomi Nasional

BatasNegeri – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, masih ada waktu tiga bulan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi nasional, yakni bulan Juli, Agustus dan September. Bila dalam waktu tiga bulan tersebut pertumbuhan ekonomi masih terpuruk, maka akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi pada 2021.

“Kita hanya punya waktu untuk ungkitan (pertumbuhan ekonomi) ini di Juli, Agustus, dan September. Kalau kita bisa mengungkit ini, insyaallah nanti di kuartal 4/2020 lebih mudah. Tahun depan kita akan jauh lebih mudah,” kata Jokowi dalam acara Penyaluran Dana Bergulir Untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Kurun waktu tiga bulan itu, menurut Jokowi, juga telah disampaikan kepada jajaran kementerian. Tujuannya agar mereka segera merealisasikan belanja anggaran yang ada dalam APBD dalam waktu tiga bulan ini.

“Kesempatan kita di bulan Juli, Agustus, September dan ini saya sampaikan juga kepada semua menteri untuk segera belanja dari anggaran yang ada dalam APBD juga tiga bulan ini,” ujar Jokowi.

Kepala Negara mengungkapkan, tiap hari dirinya selalu memantau pergerakan angka-angka ekonomi baik dalam skala nasional maupun dunia. Meski setiap pagi hari ia harus sarapan dengan angka-angka pertumbuhan ekonomi, ia merasa senang.

“Saya senang, setiap pagi saya dapat angka-angka, setiap pagi sarapannya angka. Kalau bapak ibu sarapannya nasi goreng atau roti saya sarapannya angka-angka setiap hari,” tutur Jokowi.

Dari hasil “sarapan pagi” dengan angka-angka tersebut, Jokowi merasa senang karena dapat melihat angka-angka terkait pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai membaik. Seperti konsumsi masyarakat saat ini meningkat. Hal tersebut karena adanya realisasi bantuan langsung tunai (BLT), BLT Desa, bansos tunai, bansos sembako yang berpengaruh pada daya beli masyarakat.

“Saya senang sudah ada angka-angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik artinya mungkin peredaran uang di bawah karena ada BLT desa, bansos tunai, bansos sembako itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat,” terang Jokowi.

Tidak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini melihat aktivitas ekspor juga meningkat dibandingkan bulan Mei dan Juni 2020. Karena itu, Jokowi meminta semua pihak baik pelaku usaha maupun pelaku UMKM agar memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi.

“Momentum-momentum ini jangan kita lewatkan, koperasi juga sama. Saya ingin indikator yang saya sampaikan diikuti gerakan koperasi secepat-cepatnya memberikan dorongan pinjaman kepada para pelaku usaha utamanya kepada pelaku UMKM,” papar Jokowi. (beritasatu)