5 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/nz

Jokowi Minta Semua Gubernur Turunkan Angka Kematian Covid-19

BatasNegeri – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta 34 gubernur di seluruh Indonesia dapat menurunkan angka kematian Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, angka kematian di Indonesia di atas rata-rata dunia.

Berdasarkan data yang diterimanya pada 31 Agustus 2020, Jokowi memaparkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 175.000 kasus dari hasil pemeriksaan sebanyak 2,23 juta tes. Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhan atau case recovery rate mengalami peningkatan, dari April mencapai 15 persen meningkat tajam selama empat bulan, tepatnya di Agustus 2020 mencapai 72,1 persen.

“Alhamdulillah, tingkat kesembuhan, case recovery rate juga semakin meningkat. Dulu, kita ingat di bulan April sebesar 15 persen, kemudian sekarang di bulan Agustus itu 72,1 persen. Jadi ada pergerakan lebih baik, dan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69 persen,” kata Jokowi saat menggelar rapat terbatas (ratas) untuk memberikan pengarahan kepada 34 gubernur untuk menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

Tingkat kesembuhan yang meningkat, lanjut Jokowi, membawa dampak bagi penurunan kasus aktif Covid-19 atau pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Bila di April 2020, tingkat kasus aktif mencapai 77 persen, maka pada Agustus 2020 sudah menurun menjadi 23,7 persen. Terjadi penurunan signifikan selama empat bulan masa pandemi Covid-19. “Sehingga jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun. Ini lebih baik dari rata-rata dunia sebesar 27 persen,” ujar Jokowi.

Tetapi, Jokowi menambahkan, pemerintah pusat dan daerah masih mempunyai pekerjaan besar untuk menurunkan tingkat kematian pasien Covid-19. Meski tingkat kematian Covid-19 mengalami penurunan besar dari April 2020 yang mencapai 27,83 persen menjadi 4,2 persen di Agustus 2020. Namun angka kematian nasional masih di atas rata-rata dunia yang mencapai 3,36 persen. “Untuk kasus meninggal, ini hati-hati. Untuk case fatality rate di Indonesia. Ini pekerjaan besar kita,” tegas Jokowi.

Jokowi meminta angka kasus meninggal Covid-19 yang masih tinggi ini benar-benar diwaspadai oleh para kepala daerah, sehingga pemerintah tidak kehilangan kendali dalam menangani penyebaran Covid-19. “Sekali lagi, kita harus waspadai betul, sehingga kita tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran Covid-19. Ini akan kita upayakan terus agar persentase kematian semakin hari semakin membaik,” terang Jokowi.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 31 Agustus 2020, jumlah kasus aktif di Indonesia ada sebanyak 41.420 kasus atau 23,7 persen masih dibawah rata-rata angka kasus positif dunia sebesar 27 persen. Kemudian, jumlah kasus sembuh mencapai 125.959 kasus atau 72,1 persen masih diatas rata-rata kasus sembuh dunia yang mencapai 69,63 persen. Angka meninggal mencapai 7.417 atau 4,2 persen, masih di atas rata-rata kasus meninggal di dunia sebesar 3,36 persen. Sementara positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 13,5 persen, masih dibawah standar WHO yang menetapkan dibawah lima persen.

“Persentase kesembuhan kita di bulan Maret masih sangat rendah sekali, tetapi di bulan Agustus tingkat kesembuhan kita sudah sampai 72,1 persen, ini yang patut kita syukuri. Juga positivity rate yang dulu berada di atas, sekarang sudah melandai. Tetapi apa pun, kita harus kita tekan terus agar lebih baik,” ungkap Jokowi. (beritasatu)