26 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Mau Bangun Pabrik Gula di Papua, Kementan Cari Investor

BatasNegeri – Dalam upaya menggenjot produksi gula di dalam negeri, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, pemerintah berencana membangun pabrik gula di Papua. Amran mengatakan, saat ini pihaknya bersama Kementerian BUMN tengah membahas rencana pembangunan perkebunan tebu dan pabrik gula di Papua.

Sebab menurutnya, Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki agroklimat yang sesuai untuk menggenjot produksi tebu dalam negeri. Selain itu, faktor lahan yang luas juga menjadi pertimbangan pihaknya dalam membangun pabrik gula di ujung timur Indonesia tersebut.

“Jadi banyak pertimbangan, ini kan industri besar. Jadi sangat strategis kalau dibangun di Papua,” kata Amran saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Adapun nilai investasinya, kata Amran, satu pabrik gula bisa mencapai sekitar Rp2,5 triliun-Rp3 triliun dengan kapasitas produksi sekitar 8.000-12.000 ton cane per day (TCD).

“Kalau aku ahli tebu. Jadi 1 pabrik itu (nilai investasinya) Rp2,5 triliun-Rp3 triliun. Tergantung kapasitasnya, biasanya kalau yang kapasitas Rp2,5 triliun-Rp3 triliun itu bisa 8.000-12.000 TCD,” jelasnya.

Amran mengatakan, pabrik gula di Papua ini rencananya akan dibangun di kawasan milik Holding BUMN Pangan, ID Food. Selain itu, pemerintah juga membuka kesempatan untuk pihak swasta yang berminat mengambil proyek pembangunan pabrik gula di daerah Papua tersebut.

“Rencananya, kawasannya ID Food. Kemudian nanti diundang swasta siapa yang berminat kita verifikasi. Kalau swasta syaratnya simple, punya uang, bangun. Sudah ada yang mendaftar,” ujar Amran.

Lebih lanjut, Amran berharap kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Brasil dapat terlaksana, sehingga teknologi di pabrik gula tersebut nantinya dapat lebih mumpuni. Karena, katanya, Brasil ahli dalam teknologi produksi gula.

“Mudah-mudahan Brasil bisa, kami kemarin minta ke Brasil teknologinya untuk bantu teknologi gula, kan dia ahli, bantu Indonesia, dan dia sanggup, dia sanggupi bahwa kita akan kirim ahli untuk bantu pabrik gula kita,” ucapnya.

Adapun pabrik gula yang akan dibangun nantinya, lanjut Amran, akan diprioritaskan untuk memproduksi gula, bukan etanol.

“Gula dulu kita penuhi. Manakala gula tinggi (harganya), etanol kita tidak buat. (Tapi) manakala harga gula rendah, kita buat etanol supaya pabrik selalu untung,” tuturnya.

Amran pun optimistis rencana pembangunan pabrik gula di Papua ini bisa mulai beroperasi dalam waktu 2-3 tahun ke depan.

“Mudah-mudahan secepatnya,” pungkas dia.[*]

cnbcindonesia.com