27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Mengintip Rencana Pembangunan KEK Antara Malaysia-Singapura

BatasNegeri – Malaysia dan Singapura sepakat menjalin kerja sama mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di negara bagian Malaysia bagian selatan, Johor.

Kerja sama tersebut disepakati pada Kamis (11/1/2024) dengan tujuan untuk menarik investasi dan memfasilitasi pergerakan barang dan manusia. Keduanya akan berupaya untuk mewujudkan pakta penuh, untuk bekerja sama dalam bidang energi terbarukan dan memperlancar prosedur. Hal ini dimulai dari persetujuan bisnis hingga izin berbatasan.

“Zona ini menghadirkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya,” jelas Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/1).

Rafizi mengatakan bahwa kawasan tersebut nantinya akan meningkatkan arus barang dan manusia lintas batas, memperkuat bisnis, dan memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara.

Di hadapan para pemimpin kedua negara, Rafizi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura menandatangani perjanjian tersebut pada sebuah upacara di Johor.

Singapura merupakan investor asing terbesar kedua di Johor, pada Januari-Juni 2022. Singapura juga menyumbang 70 persen dari total investasi asing langsung, di bidang manufaktur di Johor.

Malaysia dan Singapura akan menjajaki langkah-langkah yang akan mendukung zona ekonomi khusus, termasuk sistem izin kode QR bebas paspor di masing-masing negara untuk meningkatkan kecepatan izin orang imigrasi wisatawan.

Malaysia dan Singapura merupakan salah satu negara yang memiliki perbatasan paling terbuka di dunia. Perdagangan barang dagangan bilateral mereka berjumlah US$90,3 miliar pada tahun 2022, lebih besar dari total perdagangan yang mereka nikmati dengan nilai perdagangan total Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Jalan lintas yang menghubungkan Johor dan Singapura dikunjungi lebih dari 350.000 pelancong setiap hari.

Singapura juga merupakan sumber investasi asing langsung terbesar kedua di Malaysia pada sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar 20,4 miliar ringgit, sekitar US$4,4 miliar.

Kedua negara juga sepakat untuk mengeksplorasi Pusat layanan investasi bisnis terpadu di Johor untuk didirikan oleh bisnis Singapura di Johor, lalu mengadopsi proses digital untuk pengurusan kargo di pos pemeriksaan darat. Selain itu, dua negara juga sepakat menyelenggarakan forum investor, serta memfasilitasi kerja sama energi terbarukan Malaysia-Singapura di JS-SEZ.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hadir dalam acara untuk menyelesaikan jalur penghubung jalur kereta ringan sepanjang 4 km, antara ibu kota negara bagian Johor Bahru dan Singapura. Pembangunan proyek ini diperkirakan menghabiskan sekitar 10 miliar ringgit atau sekitar Rp33,5 triliun, dan mengalami penundaan.

Jika nantinya proyek tersebut selesai pada akhir 2026, maka dapat membantu untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jembatan antara kedua negara, salah satu perlintasan darat tersibuk di dunia. Adapun, ribuan warga Malaysia melakukan perjalanan pulang pergi ke Singapura untuk bekerja dan bersekolah.[*]