BatasNegeri – Murid SD Negeri 04 Bakul, Dusun Bakul, Desa Labian Irang, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, patut bergembira. Untuk pergi ke sekolah, mereka tidak lagi harus berenang menyeberangi sungai, ataupun dengan menggunakan rakit yang dibuat oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia – Malaysia Batalyon Infanteri 320/Badak Putih.
Sebentar lagi mereka akan bisa pergi sekolah dengan menggunakan jembatan gantung. Yang saat ini tengah dilaksanakan pembuatannya oleh Satgas Pamtas Yonif 320/BP bekerjasama dengan Vertikal Rescue Indonesia (VRI).
Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Letnan Kolonel Inf Imam Wicaksana mengatakan pembuatan jembatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Satgas Pamtas untuk membantu kesulitan masyarakat di perbatasan.
“Sebelumnya kita sudah membuatkan rakit untuk mereka, namun kita tetap terus berupaya membuatkan jembatan untuk warga dan baru sekarang alhamdulilah baru bisa terealisasi,” ujar Danyon 320/BP.
Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP dengan dibangunnya jembatan gantung tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Labian Irang. Selain itu agar dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan pembangunan, pendidikan, ekonomi dan hubungan sosial di masyarakat perbatasan.
Pengerjaan pembuatan jembatan gantung dimulai dari hari Rabu, 30 Januari kemarin yang dipimpin oleh Letnan Dua Inf Apendi. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Desa Labian Irang Bapak Herkulanus Beger serta upacara adat oleh para tetua adat Desa Labian Irang.
Salah satu aparat desa mengatakan bahwa keberadaan jembatan gantung tersebut semakin membuka akses desanya terhadap desa yang lain.
“Akhirnya desa kami tidak terisolasi dari desa-desa yang lain’” tegasnya mengakhiri.[*]
batangrayapost
More Stories
Belajar dari Rote: Sekolah di Perbatasan, Ilmunya dari Penjuru Dunia
Dampak kemarau di perbatasan Indonesia-Timor Leste
Nelayan Johor Keluhkan Polusi dan Ikan yang Berkurang, Causeway Singapura-Malaysia Disebut Biang Keladinya