BatasNegeri – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mengekspor rumput laut sebanyak 25 ton ke Argentina. Ekspor rumput laut ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan Pemprov NTT.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa (28/5/2019), seremonial ekspor perdana rumput laut ini berlangsung di Pelabuhan Peti Kemas, Tenau Kupang.
Ekspor rumput laut sebanyak 25 ton ke Argentina ini merupakan kerjasama Pemprov NTT dengan PT.Rote Keraginan Nusantara (RKN). Acara ini juga didukung oleh, Angkasa Pura Airports, Meratus, MIF Logistic & Forwading ,PT. Pelindo III, PT. Flobamor.
Ada juga instansi Perhubungan, Bea Cukai, Badan Karantina dan Kementerian Kelautan dan Perikananan.
Pelepasan ekspor rumput laut perdana ini dilakukan langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang ditandai dengan pemukulan kendi/buli -buli.
Hadir pada acara ini, sejumlah pimpinan OPD Pemprov NTT, Bupati Malaka, Stef Bria Seran, Bupati Belu, Wily Lay ,Bupati Kupang, Korinus Masneno, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Kupang, Nur Hartanto, Direktur Utama PT.Rote Keraginan Nusantara (RKN), Harris S. Lino dan undangan lainnya.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, rumput laut di NTT memiliki potensi luar biasa.
Sedangkan soal sosok IA. Medah yang selama ini melakukan budidaya rumput laut, bahkan membantu serta mendampingi petani rumput laut, Viktor mengatakan, IA .Medah dalam hidupnya sudah terkenal dengan rumout laut di NTT.
“Sebagai gubernur saya beri apresiasi,karena beliau sebagai pioner mengembangkan rumput laut di NTT,” kata Viktor.
Sementara menyangkut ekspor perdana ini, ia mengatakan, pemerintah NTT akan terus berupaya untuk mengekspor sumber daya alam seperti rumput laut.
“Kami dapat energi dan dukungan dari semu pihak seperti Angkasa Pura, Pelindo, RKN, Bea Cukai, Karantina dan lainnya
Karena itu kedepan kita terus tingkatkan ekspor dari NTT,” katanya.
Dia mengakui, yang diekspor ke Argentina sebanyak 25 ton rumput laut itu sudah dalam bentuk chips.
Viktor juga mengatakan, untuk kelor/marungga juga akan direncanakan untuk diekspor ke Jepang dalam tahun ini.
Dia mengakui, petani rumput laut tidak lagi didampingi oleh pemerintah, kecuali dibantu dengan bibit dan tali.
Direktur Utama PT.Rote Keraginan Nusantara (RKN), Harris S. Lino mengakui 25 ton rumput laut yang diekspor ke Argenrina itu dalam bentuk chips. Chips ini diolah di Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
“Kita sudah olah chips tapi bukan bubuk,” kata Harris.
Dikatakan, rumput laut yang diekspor itu ada yang diambil dari Rote, Alor, Pulau Semau, Sulamu, Tablolong,
Sedangkan dari luar NTT ,diambil dari Saumlaki ,Maluku Tenggara Barat dan Luang di Maluku Tenggara.
Saat itu, Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat juga memantau langsung proses pengangkutan 25 ton rumput laut ke atas Kapal Meratus Labuan Bajo. (tribunnews)
More Stories
Pembangunan Tercepat 1.000 Unit Apartemen di IKN Sudah Siap Dihuni ASN
Penyelundupan 408 Kaleng Miras di Gagalkan Satgas Yonarmed 11 Kostrad Di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Antisipasi Pelintas non-Prosedural, Pensiunan Petugas Imigrasi Bantu Perkuat Pengawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia