Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sedang merencanakan program pembangunan jalan perbatasan sepanjang 280 kilometer. Pembangunan direncanakan dimulai pada tahun ini.
Gubernur Kaltim Isran Noor menjelaskan jalan perbatasan itu meliputi Desa Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, hingga Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
“Sudah tekad kami memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang merata. Termasuk infrastruktur jalan perbatasan,” kata Isran Noor di Samarinda sebagaimana dikutip Antara, Senin (10/2/2020).
Isran Noor mengatakan program pembangunan infrastruktur jalan ikut mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebab, keterisolasian kawasan pedalaman dan perbatasan yang dialami Kaltim selama ini akan terbuka karena adanya aksesibilitas jalan.
Selain memudahkan distribusi barang dan arus orang, menurut Isran, infrastruktur jalan mampu memperlancar arus komoditas yang dimiliki di sentra-sentra pertanian, termasuk komoditas lainnya.
“Otomatis akan berimbas pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di pedalaman dan perbatasan,” paparnya.
Isran Noor mengakui pembangunan jalan perbatasan masuk program Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Dia menegaskan Pemprov Kaltim berupaya menghindari megaproyek (proyek tahun jamak) dengan biaya APBD, tetapi diarahkan masuk skema pembiayaan Proyek Strategis Nasional.
“Kita akan terus membangun dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti jalan, pelabuhan, bandara, dan listrik. Tetapi semua bersumber dari APBN,” ujarnya.[*]
Antara
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI