27 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Danau Tulung Ni’ Lenggo di Kab. Berau, Kaltim

Nunukan Jadi Target Pengembangan Border Tourism, Pemda Harapkan Ekonomi Masyarakat Tumbuh Pesat

BatasNegeri – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menjadi target pengembangan border tourism (wisata perbatasan).

Hal itu diungkapkan oleh Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Hasan Basri Mursali.

Hasan mengatakan, pagi tadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) mempresentasikan proposal risetnya terkait pemetaan potensi daerah perbatasan, termasuk juga isu-isu sosial, ekonomi, dan budaya untuk pengembangan wisata perbatasan.

Studi kasus yang dilakukan, yakni di wilayah Sebatik, Maluku Tenggara Barat, dan Riau.

“Dari dulu memang mereka (Universitas Airlangga) konsen di wilayah perbatasan. Jadi mereka mengadakan penelitian bagaimana peningkatan usaha ekonomi daerah pasca pandemi. Apa yang perlu digarap, kira-kira begitu,” kata Hasan Basri Mursali kepada TribunKaltara.com, Selasa (2/11/2021).

Menurut Hasan, di wilayah Kabupaten Nunukan yang paling mungkin dilakukan, yakni border tourism.

“Border tourism itu bisa memicu peningkatan perekonomian. Ini difokuskan di wilayah Sebatik, wilayah III di Lumbis Pansiangan, Lumbis Hulu, termasuk dataran tinggi Krayan,” ucapnya.

Dataran tinggi Krayan (indonesiatraveler)

Hasan menuturkan, para wisatawan saat ini cenderung memilih berwisata ke tempat yang natural. Bahkan, kata dia, wisatawan lebih suka mencari tempat yang susah sinyal.

“Wisatawan sekarang itu tidak mau lagi ke tempat mewah, tapi ke tempat yang natural bahkan susah sinyal,” ujarnya.

Ia membeberkan beberapa tempat wisata yang natural, yakni di Sebatik dikenal dengan wisata Pantai Batu Lamampu dan Hutan Mangrove. Kemudian, wilayah Lumbis dikenal dengan wisata Arung Jeram.

Lalu, dataran tinggi Krayan terdapat Gunung Yupai Semairing, Gunung Paris yang merupakan gunung paling tinggi di Krayan, termasuk air terjun Pa’ Remayo, yang terbilang natural karena lokasinya di tengah hutan.

Dia berharap setelah negeri jiran, Malaysia membuka lockdown wilayah, para wisatawan berdatangan ke Kabupaten Nunukan.

“Wisatawan yang kita harapkan tidak hanya dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Apalagi kalau di Sebatik, Labang, dan Long Midang sudah terbuka PLBN-nya. Targetnya semua negara bisa ke Nunukan, yang jelas transitnya di Malaysia dan Filipina,” tuturnya.

“Konsep border tourism itu dijadikan satu paket tour. Misalnya mulai dari Jakarta singgah di Derawan, Berau terus ke Nunukan,” tambahnya.

Hasan menjelaskan, yang jadi target sebenarnya bukanlah jumlah turis atau wisatawan yang datang ke Nunukan, melainkan berapa lama mereka bertahan di lokasi wisata.

Dengan begitu, beber dia, geliat ekonomi masyarakat tumbuh dengan pesat.

“Kalau turisnya lama otomatis banyak berbelanja. Di situlah terjadi perputaran uang. Bisa saja nanti di wisata Arung Jeram ditambah homestay-nya. Tapi itu nanti yang koordinasi ke kementerian bukan Pemda, tapi pihak Perguruan Tinggi Universitas Airlangga,” ucapnya. [*]

tribunnews