BatasNegeri – Demi mengurangi tingkat buta aksara di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste, seorang polisi yang bertugas di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), memodifikasi sepeda motor dinasnya menjadi perpustakaan keliling.
Polisi yang bernama Bripka Abraham Duka ini sehari-harinya bertugas sebagai Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten Belu.
Terik matahari tak menyurutkan niatnya untuk menjumpai sejumlah anak-anak di desa terisolasi yang berada di Kabupaten Belu. Saban hari, Abraham menuju desa-desa terpencil membawa buku bacaan. Bahkan, ia membangun rumah baca dan mengajak anak-anak buta aksara untuk belajar membaca.
Tak hanya membawa buku bacaaan, Abraham langsung mengajar menulis dan membaca bagi warga buta aksara. Ia pun memanfaatkan bangunan milik warga yang tidak berpenghuni sebagai rumah baca.
Selain anak-anak usia dini, orang dewasa pun yang masuk buta aksara ikut membaur bersama anak-anak. Terutama untuk belajar membaca berbagai sumber literasi.
Abraham biasa membawa buku-buku agama, buku tentang nasionalisme, dan buku sejarah pahlawan untuk bacaan anak-anak.
Selain mengajarkan baca untuk anak-anak buta aksara , Abraham mengisi waktunya menyosialisasikan tentang cinta Tanah Air dan dampak pelanggaran hukum jika warga berbuat kriminal.[*]
liputan6
More Stories
Andre Kabagaimu dari Wamena, Danton Pasukan 17 Paskibraka 2024, Suaranya Menggema di IKN
Jangan Tanyakan Lagi Nasionalisme Abisai Rollo, Anak Port Numbay ‘NKRI Sampai Mati’
Putri Indonesia Veronica Siap Promosikan Pariwisata NTT