29 April 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Suasana di pelabuhan udara Kaltara (prokal.co)

Cegah Wabah Corona, Pintu Masuk Kaltara Diperketat

Berdasarkan pernyataan Badan Kesehatan Dunia atau WHO bahwa virus corona (Covid-19) sebagai pandemi. Bahkan dalam menindaklanjuti hal ini, pemerintah juga menyatakan masalah virus corona sudah menjadi bencana nasional non-alam. Apalagi setiap hari, kasus jumlah pasien yang positif corona terus bertambah. Disebutkan oleh Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, terdapat penambahan 21 kasus baru, sehingga jumlah pasien positif corona dari 96 pada Sabtu (14/3/2020) menjadi 117 kasus hingga Minggu (15/3/2020).

Ratusan kasus wabah penyakit mematikan ini tidak hanya ditemukan di Jakarta dan daerah Pulau Jawa lainnya. Terdapat juga di daerah lain seperti Manado (Sulawesi Utara) hingga Pontianak (Kalimantan Barat). Dengan meluasnya kasus virus yang diketahui berawal dari Wuhan, China ini, sejumlah daerah di Indonesia makin waspada. Tidak terkecuali bagi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris mengatakan, sejauh ini pemerintah daerah dan sejumlah instansi terkait sudah mulai melakukan upaya pencegahan. Bahkan, informasi yang diperoleh, Pemprov akan segera menggelar rapat koordinasi dengan seluruh perangkat daerah dan instansi vertikal lainnya, termasuk TNI dan Polri.

“Utamanya juga itu harus menghadirkan pihak Imigrasi. Karena di Imigrasi adalah pintu utama keluar-masuknya orang dari luar negeri,” katanya saat dikonfirmasi Koran Kaltara, Minggu (15/3/2020).

Dijelaskannya, dengan adanya kasus positif corona di Indonesia, daerah juga perlu meningkatkan pengawasan. Khususnya di setiap pintu keluar-masuk di empat kabupaten dan satu kota di Kaltara. “Karena ini (covid-19) kan sangat cepat sekali. Utamanya pintu keluar-masuk masyarakat ini harus dijaga ketat. Dalam waktu sedekat-dekatnya harus diperketat,” tegasnya.

Fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan, termasuk terminal perlu mendapat perhatian khusus. Alat-alat yang diperlukan seperti thermo scanner atau alat pendeteksi suhu panas tubuh tersedia di setiap sudut bandara dan pelabuhan.

“Jadi, alat pendeteksi panas itu harus tersedia, sehingga masyarakat yang keluar-masuk bisa terdeteksi. Baik itu yang domestik, apalagi yang dari luar negeri. Makanya tadi, peran di imigrasi juga sangat penting,” sambungnya.

Lebih jauh, ia juga mengemukakan akan mendorong pembentukan tim atau satgas di Kaltara untuk menangani wabah corona. Politisi PDI Perjuangan ini mengaku apresiasi dengan langkah yang sudah dilakukan sejauh ini. Di samping itu, warga Kaltara juga patut bersyukur sejauh ini belum ditemukan adanya kasus positif Covid-19 di provinsi ke-34.

“Langkah-langkah sudah dibuat. Saya sudah setuju dengan gubernur akan lakukan rapat bersama pihak terkait. Sehingga ketika ada kasus, sudah siap semua. Kalau perlu memang harus ada bentuk tim, sehingga seluruhnya sudah siap siaga,” ujar Norhayati.

Meski demikian, ia juga menegaskan terkait langkah-langkah mengisolasi atau ‘lockdown’. Menurutnya, pilihan itu belum perlu dilakukan. Termasuk mengeluarkan maklumat untuk meliburkan sekolah atau aktivitas lainnya di tengah masyarakat Kaltara, juga belum perlu dikeluarkan, namun tetap waspada.

“Jadi semuanya memang perlu dipersiapkan. Tapi kita sampai pada hari ini dan satu bulan ke depan terus memantau. Ketika ada kasus, ambil tindakan. Mungkin meliburkan anak-anak sekolah. Memberikan maklumat tidak pergi ke mana-mana, itu belum. Tapi tetap harus siap, dan semua tim harus dipersiapkan,” tandasnya. [*]

korankaltara.com