17 Mei 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Peringatan Hardiknas 2024 di Perbatasan Indonesia-Timor Leste Diwarnai Corak Busana Adat yang Beragam

BatasNegeri Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) di Perbatasan RI-RDTL Sektor Barat tepatnya di Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur diwarnai dengan corak busana adat oleh seluruh peserta upacara.

Peringatan HARDIKNAS 2024 berlangsung di halaman Kantor Camat Musi Kamis. Upacara dihadiri oleh Jhon Olin selaku Camat Musi beserta jajaran, Perangkat BPD beserta jajaran, anggota jajaran Puskesmas Oeolo, Para Kepala Desa, semua kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi SD, SMP, dan SMA.

“Upacara bendera dalam rangka peringatan HARDIKNAS di perbatasan RI-RDTL Distrik Oecuse selalu diadakan setiap tahun” ungkap Kepala Sekolah SDN Bisafe, Theresia Kusi Bani S. Pd.

Ia juga mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional kepada semua guru dan siswa-siswi di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.

Theresia juga mengungkapkan bahwa kurikulum yang digunakan di SDN Bisafe adalah kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini baru diterapkan untuk siswa kelas I dan Kelas IV SD. Sedangkan Kelas II, Kelas III, Kelas V dan Kelas VI masih menggunakan kurikulum K13.

Meskipun baru menerapkan Kurikulum Merdeka selama satu tahun namun, kurikulum telah diterapkan dengan sangat baik. Pasalnya, siswa diminta untuk berkolaborasi dengan guru.

“Sedangkan guru memberikan suatu pembelajaran yang berpihak pada murid. Dulu biasanya guru monoton, tetapi dengan adanya Kurikulum Merdeka, berpihak pada murid,” ujarnya.

Dalam momentum peringatan Hardiknas tahun 2024 ini, penyelenggaraan upacara bendera bersama terjadi di Kecamatan Musi. Upacara bendera tersebut sangat menarik karena semua guru-guru dan murid serta peserta upacara lain dan jajaran pemerintah kecamatan mengenakan pakaian adat.

Pada tahun-tahun sebelumnya, mereka juga mengenakan pakaian adat saat upacara bendera. Hal ini secara tersirat hendak memberikan penjelasan kepada semua pihak bahwa mengenakan pakaian adat adalah tradisi yang wajib dihidupi di Kabupaten TTU.

Sementara itu, Siswi SMPN Satap Oetulu, Maria S. O. Moensaku mengatakan, bahwa perayaan HARDIKNAS tahun ini memberi kesan tersediri dengan nuansa budaya. Maria juga menambahkan bahwa sejak dimulainya penerapan Kurikulum Merdeka, mereka tidak kesulitan mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Pasalnya, proses pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka sangat menarik.

Mereka diwajibkan untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan oleh guru sangat baik.

Dari wilayah perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse, Maria mengucapkan selamat memperingati Hardiknas bagi semua siswa-siswi dan guru-guru di seluruh Indonesia. (*)